Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

JUMAT PAHING

Aku bersyukur telah melalui hari ini dengan penuh ketenangan. 31 Agustus 2010, 31 Agustus.... hari yang kemaren kuanggap sebagai hari milikku. Tak ada notifikasi, tak ada yang tahu, tak ada yang ingat, tak perlu ada ucapan selamat, apalagi hadiah dan traktiran....nehi... mengalirlah dengan tenang.

Tapi tak urung aku kembai bertanya-tanya, apakah 31 Agustus ini akurat? Sekadar menyenangkan diri, tanggal itu berasal dari temuanku sendiri, setelah menyadari ketidakcocokan antara tanggal lahir resmiku dengan hari pasarannya. Ya... dalam dokumen resmi aku disebut lahir tanggal 17 April 1973. KTP, Ijazah, Akte kelahiran, dll menyebut angka itu. Tapi bundaku bersumpah melahirkanku pada hari Jumat Pahing. Sedangkan 17 April 1973 adalah Selasa legi. Jumat Pahing dan Selasa Legi jelas beda dong...

Lalu kenapa aku memutuskan 31 Agustus 1973? Karena bundaku samar-samar mengingat bahwa tanggal lahirku telah dituakan 4 bulan. Dihitang-hitung 4 bulan setelah April adalah Agustus, dan hanya ada 1 Jumat Pahing di bulan Agustus, yaitu tanggal 31 Agustus. Puas?... ya... setidaknya selama ini aku meyakini tanggal lahir sejatiku adalah 31 Agustus, bukan 17 April.

Penting nggak ya nulis ini?... ah penting nggak penting aku sedang ingin menulis. Suka-suka akulah... karena aku menemukan fakta lain tadi malam. Fakta yang lebih akurat. Sebelumnya aku ingin cerita beberapa kilas dulu kenapa tanggal lahirku bisa kacau...

Awal 1970-an, Orde Baru sedang aktif mengkonsolidasi rezimnya di atas ketakutan masyarakat. Pemilu 1971 menjadi ujicoba memenangkan Golkar dengan menghalalkan segala cara. Segenap unsur birokrasi dikerahkan untuk kesuksesan pemerintahan Golkar. Di desaku yang merupakan sarang kuat Partai NU, aktivis Golkar yang didukung pemerintah aktif mengintimidasi dan menakuti warga. Bapakku yang kebetulan PNS Depag (baca guru agama), dan ibuku yang kebetulan Ketua Fatayat NU, menjadi sasaran empuk. Walhasil pintu rumahku dicat silang merah pada suatu tengah malam (diduga yang melakukan adalah pemuda Golkar) karena mereka menganggap bapakku susah dijadikan Golkar. *keterangan: pintu rumah yang disilang merah adalah tanda yang kerap ditujukan di rumah orang-orang PKI pada tahun 1965/1966 dengan tujuan meneror mereka, biasanya dilakukan oleh antek-antek ABRI.

Konon Ibuku yang saat itu Ketua Fatayat NU pernah terlibat (ikut tanda tangan) melengserkan kepala desa kami yang simpatisan PKI, tapi kepala desa itu adalah anggota ABRI. Akibatnya, semua yang ikut tanda tangan, termasuk ibuku, dipanggil ke Polsek dan dipaksainapkan di Polsek selama beberapa hari. Peristiwa ini membuat ibu shock, jatuh sakit dan terkena jantung selama beberapa tahun (1971-1973). Jelas bahwa pemerintah pada saat itu tidak ingin ada aparatnya yang dikuyo-kuyo warga. Semua warga harus tunduk demi penguasa baru yang sedang tumbuh (Golkar).

Nah... pada saat ibuku menderita jantung itulah beliau mengandungku. Agak aneh sedikit.. kenapa bapakku tega-teganya menghamili ibuku pada saat ibuku sakit?.. mana aku tahu... mungkin mereka berdua menganggapnya semacam obat kesepian, iseng-iseng berhadiah di tengah-tengah kecemasan dan ketakutan, haha.. *lebay...

Singkat cerita, pada saat aku dikandung itu, Kapolsek jahat yang pernah membui ibuku itu telah diangkat menjadi camat di kecamatan kami. Bangsat itu bernama SARJU, dan ia makin pongah sejak menjadi camat. Salah satu targetnya adalah membuat sejumlah PNS (termasuk bapakku) tunduk dan mau ikut Golkar, melalui intimidasi dan kekerasan. Konon, salah satu sahabat bapaku, seorang guru agama, pernah dihajar oleh SARJU ini di ruangan kelas, hingga yang bersangkutan sakit parah dan lalu meninggal. Tidak mengherankan bagi sejumlah guru saat itu, Golkar dianggap sebagai PKI baru.

Saat aku lahir, bertepatan dengan pengumuman baru dari Camat SARJU bahwa semua PNS wajib ikut Program Keluarga Berencana (KB) dengan batas maksimal 3 anak saja, disertai sanksi pemecatan bagi yang membandel. Kebijakan yang aneh dan ngawur itu membuat bapakku panik, karena kebetulan aku dilahirkan sebagai anak keempat. Lalu agar selamat, bapakku mencatatkan aku lebih tua, sebelum kebijakan itu diumumkan, ketemulah tanggal 17 April 1973. itulah tanggal lahir resmiku.

Sejak SMA, aku sudah tak percaya tanggal lahir resmi itu. Pedomanku adalah “SUARA IBU” yang terus mengatakan bahwa aku lahir hari Jumat Pahing. Sedangkan 17 April adalah Selasa Legi. Ingatan samar-samar ibu aku dulu dituakan 4 bulan, artinya Agustus 1973. Berbekal rumus yang kutemukan di sebuah majalah, aku searching (halah) jum’at pahing di bulan Agustus 1973, ketemulah tanggal 31 Agustus.

Maka sejak SMA hingga kemaren (31 Agustus 2010), aku meyakini tanggal lahirku adalah JUMAT PAHING 31 AGUSTUS 1973. Artinya aku berulang tahun kemaren.

Benarkah?.......

Tadi malam aku menelepon ibu. karena kekurangan bahan ngobrol, iseng-iseng aku menanyakan kembali kapan aku dilahirkan. Benarkah aku dulu dituakan 4 bulan? Benarkah aku dilahirkan Jumat Pahing?

Dan ohhh... ternyata kebetulan sekali "si tersangka" perubah tanggal lahirku sedang duduk di sampingnya, Bapakku, yang juga kebetulan katanya baru saja menemukan buku-buku lama catatannya.

Berdasarkan buku-buku lusuh itu. Benar sekali bahwa aku dilahirkan pada Jumat Pahing seperti keyakinan ibuku. Benar sekali aku telah dituakan untuk menghindari jebakan bangsat geblek bernama Camat SARJU (aku tak akan memaafkanmu mayat, kalau tau kuburanmu aku ingin mengencinginya, haha), tapi bukan dituakan 4 bulan. Aku ternyata hanya dituakan 1 bulan. Artinya itu bulan Mei. Dan di catatan itu jelas tertulis, “Susetyo jauhar Arifin lahir hari Jumat Pahing 18 Mei 1973, dicatatkan Selasa Legi 17 April 1973”. Jelas. Tajam. Akurat.

Lega juga rasanya mengetahui kapan aku dilahirkan setelah 37 tahun mencari-carinya, halah lebay...


Untuk melengkapi penemuanku, tepatnya kepuasan hati telah menemukannya, aku sertakan disini ciri-ciri kelahiranku:

18 Mei...
dalam tafsir horoskop masuk Taurus. Menurut Putri Wong Kam Fu, rasi bintang TAURUS terletak antara aries disebelah barat dan gemini di sebelah timur. Taurus dilambangkan dengan bull yang dalam ejaan bahasa indonesia artinya sapi jantan (boleh juga dianggap kerbau atau banteng).

Seorang pria taurus dicirikan begitu mencintai wanitanya. Ini tidak mengagetkan, karena konon dalam mitologi romawi….taurus dikuasai oleh Venus, sang dewi cinta.
Bintang Taurus itu memiliki tanda feminim dan mempunyai kesabaran yang tinggi (namun jika sekali marah maka sulit menghentikannya).

Taurus cocok berjodoh dengan: “Cancer”, Virgo, Capricorn, Pisces
Perasaan kompleks kepada: Taurus, Scorpio
Hubungan aneh dengan: Leo, Aquarius
Tidak cocok dengan: Aries, Gemini, Libra, Sagittarius

18 Mei 1973….
Dalam horoskop China, sekali lagi aku masuk cluster KERBAU, shioku Kerbau, tepatnya Kerbau Air. Orang-orang yang berada dibawah shio kerbau memiliki sifat karakter pembawaan yang tenang, sabar dan sedikit pemalu. Ketelitian dari shio kerbau ini bisa diacungi jempol. Sebelum mengambil keputusan, ia selalu menganalisa dan mempertimbangkannya dengan cermat. Karena dari itu ia seringkali terhindar dari bahaya. Shio kerbau juga seorang pekerja keras dan tidak cepat putus asa bila menghadapi masalah dan kesulitan dalam hidupnya. Ia pun memiliki pendirian yang teguh dan selalu bersemangat dalam hidup . Karena itu, jangan heran shio kerbau ini tiba-tiba dapat mencapai sesuatu diluar dugaan orang lain.

Yang patut disayangkan adalah karena sifat karakter pembawaanya yang seringkali terlihat lambat, shio kerbau jadi sering ketinggalan sesuatu, khususnya dalam menghadapi persoalan yang membutuhkan tindakan keputusan yang cepat. Dia suka menyendiri dan suka membanggakan diri sendiri, hal ini yang seringkali menghambat kemajuan dan perkembangan dirinya.

Jumat Pahing...
Dalam hitungan Jawa, Jumat adalah 6, Pahing adalah 9. Jumlahku 15. Seorang Jumat Pahing Pada dasarnya adalah pembicara yang menyenangkan dengan cita-cita tinggi dan hati yang jujur. Apalah artinya jika dia bersikap sedikit boros! Dia bakal memperoleh banyak poin dari mereka yang ingin melihatnya berhasil -- bahkan jika anda tidak selalu memanjakan mereka. Sayangnya Dia kelihatan begitu mudah dimanfaatkan sehingga orang tidak akan menyangka bahwa dia akan mampu bersikap gigih (baca: keras kepala?) atau menduga betapa ganasnya dia bila sedang mengalami hari yang menjengkelkan!

Hari resmiku, 17 April 1973 adalah Selasa Legi. Selasa adalah musuh Jumat Pahing, karena Selasa adalah Api. Minggu adalah jodoh Jumat pahing, huhuyy..
Kemaren 31 Agustus 2010, ternyata juga Selasa Legi. Waktu rahasia ini terpecahkan.. sip kannn....

Perdatam, 31 Agustus/1 September 2010.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS