Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Seleksi

Sebenarnya aku tak terlalu dekat dengan keluarga, tapi melihat keponakanku yang baru gagal SNMPTN kemaren sore (baca: tidak diterima di UI)kok jadi kesentuh banget ya. Mungkin karena telah semalaman dia menangis hingga perutnya sakit, mungkin karena dia anak yatim, mungkin karena aku ingin sekali membalas budi pada ibunya yang ikut andil mengasuh masa remajaku... entahlah...

"terpaksa" aku memeluk dan mencium kedua pipinya. Hal pertama yang pernah kulakukan untuk keponakan-keponakanku. Sekadar memberi pesan bahwa aku ikut prihatin dan tetap menyokongnya. Yah... kami memang berasal dari keluarga yang irit sekali mengekspresikan kasih sayang.

Aku juga pernah merasakan kecemasan yang sama, dulu... zaman UMPTN. Bingung, sedih, takut bercampur jadi satu. Dan terpaksa harus menunggu satu tahun untuk ikut UMPTN berikutnya. Untungnya zaman sekarang ada ujian berlapis-lapis. Jika gagal di SNMPTN bisa langsung ikut lagi melalui seleksi jalur SIMAK UI, meskipun tidak menjamin tapi setidaknya memberi sedikit harapan baru.

Semoga dia lebih beruntung di ujian SIMAK UI besok. Aku yakin dia lebih pintar dari aku dulu. Minimal bisa mengurangi beban ibunya. Sing sabar yo nduk...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: