Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tak Kusangka Merindukanmu Sedemikian Hebat

Dulu, aku sering menertawakan "dalam hati" orang-orang yang mengekspresikan kerinduannya pada tanah suci. Kuanggap itu ekspresi yang lebay dan hanya ingin dipuji "keimanannya" di depan orang lain. Bagaimana mungkin merindukan tanah gersang yang panas membakar itu....


Tetapi lama-lama akupun merasakan yang mereka rasakan. Kusempatkan menoleh setiap ada tayangan yang menunjukkan tanah suci, membaca setiap berita yang bertutur tentang tanah suci, menyimak penuh minat pada setiap kawan yang hendak ke tanah suci.

Aku bahkan acapkali teringat bau khas tanah suci, hawanya, hiruk pikuk suara orang mengaji, hingga bau buah-buahan yang dulu sering kubeli saat di tanah suci. Aku rindu suasana itu...

Apakah aku sedang berkhayal tentang kemabruran? Rasanya sangat jauh... bukan berarti aku tidak mengharapkannya. Tapi aku menolak konsep bahwa tanda kemabruran adalah ingin ke tanah suci lagi. Ada temanku yang setiap tahun berangkat ke tanah suci, belum tentu karena mabrur...tapi karena ia memang punya travel haji, hehehe.

Apakah aku merindukannya karena sepanjang usiaku ini, tak banyak hal berarti yang kulakukan? Saat berhaji, aku merasakan banyak arti dan makna yang kulakukan, minimal ketika bersiap sedia membantu ibu menyempurnakan ibadahnya, atau ketika sedikit menolong jemaah-jemaah yang kesasar.

Apakah aku merindukannya karena tak ada hal lain yang bisa kurindukan? Wallahu A'lam... Yang pasti aku sangat merindukannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: